kode kode blogger Another Views https://adaapaini.blogspot.com/2022/06/cuci-darah-hemodialisa.html
Home » » Cuci Darah (Hemodialisa)

Cuci Darah (Hemodialisa)

Written By PRAM Studio on Senin, 20 Juni 2022 | 20.51

 



Pengertian Hemodialisa

Hemodialisia adalah perawatan untuk menyaring limbah dan air dari darah. Hemodialisis membantu mengontrol tekanan darah dan menyeimbangkan mineral penting, seperti kalium, natrium, dan kalsium, dalam darah. Hemodialisis dapat membantu mengembalikan kualitas hidup, tetapi terapi ini bukan obat untuk menyembuhkan gagal ginjal.

Kenapa Melakukan Hemodialisa?

Hemodialisa atau hemodialisis merupakan terapi cuci darah di luar tubuh. Terapi ini umumnya dilakukan oleh pengidap masalah ginjal yang ginjalnya sudah tak berfungsi dengan optimal. 

Pada dasarnya, tubuh manusia mampu mencuci darah secara otomatis, tapi bila terjadi masalah pada ginjal, ginjal akan kehilangan fungsinya. Ginjal merupakan organ yang punya peranan vital dalam tubuh. 

Organ ini bertanggung jawab untuk penyaringan darah. Selain membersihkan darah dalam tubuh, ginjal juga membentuk zat-zat yang menjaga tubuh agar tetap sehat. Namun, pada pengidap penyakit ginjal kronis atau gagal ginjal, organ ini sudah tidak bisa berfungsi dengan baik.

Kondisi tersebutlah yang membuat tubuh membutuhkan proses cuci darah menggunakan bantuan alat medis. Dengan kata lain, dalam kondisi ini, perawatan ini menggantikan peran ginjal ketika organ tersebut sudah tidak mampu bekerja secara efektif.

Kapan Harus Melakukan Hemodialisa?

National Kidney Foundation merekomendasikan untuk melakukan hemodialisis ketika fungsi ginjal turun hingga 15 persen. Atau jika seseorang memiliki gejala parah yang disebabkan oleh penyakit ginjal, seperti sesak napas, kelelahan, kram otot, mual atau muntah. 

Dokter akan membantu memutuskan kapan harus memulai hemodialisis, berdasarkan hasil tes laboratorium yang mengukur berapa banyak fungsi ginjal yang tersisa dan gejala yang dialami.

Bagaimana Melakukan Hemodialisa? 

Untuk melakukan perawatan ini, prosesnya akan dibantu menggunakan mesin khusus untuk menggantikan ginjal yang rusak agar tubuh bisa menyaring darah. Mesin ini berperan sebagai ginjal artifisial (ginjal buatan) yang dapat menyingkirkan zat-zat kotor, garam, serta air berlebih yang ada di dalam darah pengidap.

Dalam prosesnya, pembuluh darah pasien akan dimasukkan jarum oleh petugas medis. Tindakan ini bertujuan untuk menghubungkan aliran darah tubuh pasien ke mesin pencuci darah. Setelah itu, darah kotor akan disaring dalam mesin pencuci darah. Setelah proses penyaringan selesai, selanjutnya darah bersih akan dialirkan ke dalam tubuh pasien.

Cuci darah dengan menggunakan metode ini bisa menghabiskan waktu sekitar empat jam per sesi. Dalam seminggu, pengidap perlu menjalani setidaknya tiga sesi dan hanya bisa dilakukan di klinik cuci darah atau rumah sakit.

Apa Tandanya Hemodialisa Berlangsung Baik?

Hemodialisa bekerja dengan baik bila kamu merasakan tingkat energi membaik dan nafsu makan yang lebih baik. Hemodialisa mengurangi penumpukan garam dan cairan, sehingga kamu juga akan mengalami lebih sedikit sesak napas dan pembengkakan.

Untuk memaksimalkan perawatan hemodialisa, kamu perlu mempertahankan “berat kering” ideal. Berat kering ideal adalah berat badan ketika kamu tidak memiliki cairan ekstra dalam tubuh. 

Jika kamu menjaga asupan natrium dalam pola makan, ini akan membantu hemodialisa bekerja optimal. Ketika perawatan hemodialisa bekerja dengan baik, tekanan darah akan membaik pula.

Apa Efek Samping dari Hemodialisa?

Peran hemodialisa memang amat memang sangat vital, menggantikan fungsi ginjal untuk menyaring tubuh. Namun, bukan berarti proses ini bebas efek samping. Dalam beberapa kasus, hemodialisa bisa menimbulkan efek samping, seperti kram otot atau kulit gatal.

Tak hanya itu saja, dalam beberapa kasus cuci darah juga bisa menyebabkan efek samping seperti perut terasa penuh, atau kenaikan berat badan karena cairan dialisat yang digunakan mengandung kadar gula tinggi.

 

Siapa yang Membutuhkan Hemodialisa?

Hemodialisa ini umumnya dilakukan oleh mereka yang mengidap penyakit jantung kronis atau gagal ginjal. Pada pengidap gagal ginjal, hemodialisa dilakukan karena ginjal sudah tak bisa berfungsi dengan baik lagi. Dengan kata lain, bila penyakit ginjal sudah sangat parah, ketika ginjal tak sanggup lagi bekerja secara optimal, maka seseorang memerlukan hemodialisa.

Seseorang bisa memulai hemodialisa ketika dirinya memiliki gejala gagal ginjal. Contohnya seperti mual, kelelahan, tingginya tekanan darah, atau hingga pembengkakan pada tungkai. Di samping itu, tes laboratorium juga bisa menentukan perlu atau tidaknya seseorang menjalani hemodialisa. Bila tes laboratorium menunjukkan tingkat limbah beracun yang tinggi dalam darah, hemodialisa perlu dilakukan.

 

Di mana Melakukan Hemodialisa?

Terapi hemodialisa atau cuci darah ini hanya bisa dilakukan di rumah sakit yang memiliki fasilitas hemodialisa atau klinik khusus cuci darah. Pastikan hemodialisa dilakukan oleh tenaga ahli yang bersertifikat. Informasi selengkapnya mengenai hemodialisa bisa ditanyakan langsung ke dokter .

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2022. When Do I Need Dialysis?
National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. Diakses pada 2022. Hemodialysis
WebMD. Diakses pada 2022. When Do I Need Dialysis?
Diperbarui pada 03 Juni 2022
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !